Sandy Cheeks dan Kasus KPI

 





DALAM banyak hal, menyaksikan penyensoran dalam tayangan televisi kerap membuat saya tidak habis pikir. Bagaimana mungkin tayangan film kartun yang notabene ditujukan kepada anak-anak dan jauh dari nilai-nilai pornografi mengalami sensor seperti halnya tayangan film untuk dewasa. Contoh yang sering diambil adalah bagaimana Sandy Cheeks, tupai betina yang hidup di kota Bikini Bottom dalam serial Spongebob Squarepants ini dibuat "blur" bagian-bagian tubuhnya. Demikian juga dengan Shizuka, teman Nobita dalam tayangan film Doraemon mengalami nasib yang sama dengan Sandy Cheeks yang dibuat "blur" saat ia menggunakan baju renang (swimsuit).

Meskipun seperti ditulis dalam artikel di tirto, bahwa buramnya bagian tubuh Sandy Cheeks atau Shizuka atau seperti bagian tubuh tertentu (belahan dada) dalam kontes kecantikan yang juga diburamkan itu terjadi karena miskonsepsi dari pihak televisi bersangkutan dalam menyikapi aturan / pedoman yang diberikan oleh KPI. Dengan demikian, seharusnya dari para penanggungjawab program masing-masing televisi dibekali pengetahuan yang sama dari KPI sebagai pemangku kepentingan penyiaran agar tidak terjadi keanehan-keanehan self-censorship dari masing-masing tayangan televisi.

Barangkali, yang terjadi sampai saat ini, menurut ane sih, alih-alih berusaha membuat program sosialisasi, KPI hanya menunggu bola muntah dari laporan-laporan warga seperti yang sempat heboh waktu Olimpiade di mana program Mamah Dedeh tiba-tiba digantikan oleh tayangan Olimpiade pertandingan bola voli pantai pula! Dan karena menunggu bola muntah itulah, mungkin ya, ini mungkin, para karyawan KPI banyak yang gabut. Karena gabut timbullah keisengan-keisengan di antara mereka yang - eh gak taunya - itu sudah mengarah pada perundungan dan pelecehan seksual. Hih! Saran ane sih, daripada membuat karyawan-karyawan gabut mendingan suruh kerja deh! Suruh jalan ke station-station televisi buat melototin program-program yang sekarang sudah santer orang ramai bilang "gak mendidik! gak mencerdaskan kehidupan berbangsa & bernegara!" 

Komentar